Mahasiswa Tolikara Prihatin Pendidikan Diprioritaskan Orang Non Papua
Pemda Diminta Bangun Asrama dan Pendidikan Gratis Bagi Mahasiswa
di Seluruh Kota Studi
JAYAPURA—Mahasiswa dan Pelajar Tolikara Kota Studi Se-Jayapura menyampaikan keprihatinannya selama kurun waktu 10 tahun terakhir ini atau sejak pembentukan Kabupaten Tolikara pada 2006 lalu hingga Bupati definitif, ternyata pendidikan diprioritaskan bagi orang non Papua.
“Pemda Tolikara lebih banyak memprioritakan pendidikan putra-putri bukan orang asli Papua. Ini merupakan kebijakan yang melecehkan martabat dan merugikan masyarakat asli Papua. Padahal putra-putri orang asli Papua sudah mampu kuliah di IPDN, Fakultas Kedokteran dan lain-lain,” tegas Ketua Umum Badan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pelajar Tolikara Kota Studi Se-Jayapura Wekinus Kogoya dan kawan–kawan ketika bertandang ke Kantor Redaksi Bintang Papua, Rabu (22/1).
Untuk perkembangan dan kemajuan masalah pendidikan khusus bagi mahasiswa dan pelajar Tolikara, ujar Wekinus Kogoya, pihaknya selama ini telah berulangkali menyampaikan aspirasi kepada Pemda dan DPRD Tolikara, untuk mengalokasikan APBD untuk pendidikan gratis dan pengadaan asrama mahasiswadan pelajar di masing-masing Kota Studi diseluruh Indonesia, sebagaimana Perda pendidikan gratis bagi mahasiswa dan pelajar Tolikara. Tapi, ironisnya, Pemda dan DPRD Tolikara tak pernah mengakomodirnya dalam setiap pembahasan APBD.
di Seluruh Kota Studi
JAYAPURA—Mahasiswa dan Pelajar Tolikara Kota Studi Se-Jayapura menyampaikan keprihatinannya selama kurun waktu 10 tahun terakhir ini atau sejak pembentukan Kabupaten Tolikara pada 2006 lalu hingga Bupati definitif, ternyata pendidikan diprioritaskan bagi orang non Papua.
“Pemda Tolikara lebih banyak memprioritakan pendidikan putra-putri bukan orang asli Papua. Ini merupakan kebijakan yang melecehkan martabat dan merugikan masyarakat asli Papua. Padahal putra-putri orang asli Papua sudah mampu kuliah di IPDN, Fakultas Kedokteran dan lain-lain,” tegas Ketua Umum Badan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pelajar Tolikara Kota Studi Se-Jayapura Wekinus Kogoya dan kawan–kawan ketika bertandang ke Kantor Redaksi Bintang Papua, Rabu (22/1).
Untuk perkembangan dan kemajuan masalah pendidikan khusus bagi mahasiswa dan pelajar Tolikara, ujar Wekinus Kogoya, pihaknya selama ini telah berulangkali menyampaikan aspirasi kepada Pemda dan DPRD Tolikara, untuk mengalokasikan APBD untuk pendidikan gratis dan pengadaan asrama mahasiswadan pelajar di masing-masing Kota Studi diseluruh Indonesia, sebagaimana Perda pendidikan gratis bagi mahasiswa dan pelajar Tolikara. Tapi, ironisnya, Pemda dan DPRD Tolikara tak pernah mengakomodirnya dalam setiap pembahasan APBD.
“Kami mempertanyakan sejauh mana kinerja Pemda dan DPRD Tolikara untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) terutama mahasiswa dan pelajar, untuk masa depan pembangunan Tolikara.
Karena itu, urai Wekinus Kogoya, pihaknya minta agar Perda pendidikan gratis direvisi kembali, agar ada dasar hukum yang kuat bagi mahasiswa dan pelajar Tolikara memenuhi kebutuhan pendidikannya.
Wekinus Kogoya menambahkan, pihaknya memberikan apresiasi terhadap Visi dan Misi Bupati Tolikara periode 2011-2016Usman G. Wanimbo, S.E., M.Si., dan Wakil Bupati Amos Yikwa Sp., M.Si., sebagi Wakil Bupati Kabupaten Tolikara periode 2011-2016 melahirkan terobosan-terobosan baru untuk kemajuan SDM menuju Tolikara Bangkit, Damai dan Sejahtera.(Mdc/don/l03)
0 komentar:
Posting Komentar