GAMBARAN UMUM SEJARAH BERDIRINYA
ORGANISASI IKB-PMPT SE-JAWA DAN BALI
Tapak-tapak sejarah dibelakang kami, adalah kesaksian yang paling nyata dan tonggak kebenaran , tentang usaha dan pengorbanan yang tiada taranya , telah memberikan kesadaran dan tanggung jawab pada kami untuk kami teruskan sebagai pesan suci.
Kami Pelajar dan Mahasiswa menyadari sepenuhnya dan dengan khidmad menangkap getaran pengukuhan keberadaan organisasi “ JAYAWIYAPAN” oleh pendiri Yakni : Ir.Bob Silas Kogoya, S.Th, M.Si. Ir. Jack Panus Jingga M.T. Pdt. Yusak Adi S.Miss,M.Miss. Pdt.Timotius Wakur S.TH, Pdt. Mistien Towolom S.Th. Pdt. Andreas Yikwa S.Th. Ev. Alex T Pagawak S.Th. Pdt. Lipiyus Biniluk S.Th. Mr.Tolias Genongga S.E (Alm ) Wesley Kogoya S.Th ( Alm ). Jimmy Munif Erelak S.T. SISILIA ELOPERE yang mana menggariskan dan mengejawantahkan tekad satu bangsa, satu tanah air, satu rumpun, satu piranti Koteka sebagai lambang kesatuan dan persatuan Pegunungan Tengah Papua.
Pendiri bertekad untuk mengarahkan seluruh upaya dan kemampuan guna menumbuhkan, meningkatkan dan mengembangkan kesadaran pelajar dan mahasiswa Pegunungan Tengah.
Generasi Pegunungan Tengah saat itu berdiri pada Tahun 1985 yaitu dalam bentuk kelompok doa yang disebut “ Mula-Mula ” kemudian dalam proses pengkaderan regerasi sebagai sejarah berdirinya organisasi ini pada Tahun 1988 dimana mahasiswa Papua mengadakan Natal di Yogyakarta dibawah naungan ( IPMIRJA ) pada saat-saat itu dimana teman-teman pantai menganggap orang gunug pada umumnya masih bodoh dan terbelakang, maka disitu memunculkan suatu garis hinaan dan berdampak pada preses pembodohan, hal ini terjadi saat-saat dalam wacana khotbah dan berdoa, disinilah orang gunung ditertawai apalagi menjadi bahan diskusi dalam forum-forum ilmiah bahwa orang gunung itu dicapab berbicara bukan dengan mulut atau otak tetapi dengan kaki kepala.
Selanjudnya pada Tahun 1989 generasi Pegunungan Tengah seperti mana nama-nama yang tertera diatas menyatukan hati dan pikiran untuk mengambil keputusan bersama dalam rangkah membentuk suatu wadah didalamnya terdiri dari wilayah Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Paniai , dan nama organisasi ini disingkat dengan nama “ JAYAWIYAPAN ” pertama kalinya berdiri di Yogyakarta. Kemudian pada tahun 1999-2001 terjadi transisi organisasi yaitu pemisahaan wilayah administratif Yakni, Kabupaten Paniai dan Kabupaten Puncak Jawa diikuti oleh Kabupaten Mimika hal ini terjadi di kota studi Bandung. Setelah itu nama organisasi “ JAYAWIYAPAN ” berubah Menjadi “ IKB PMPJ ” Se-Jawa dan Bali. berikutnya pada tahun 2007 terjadi transisi organisasi yang kedua kalinya di kota studi Denpasar-Bali yakni permintaan untuk pemisahan wilayah administatif baru yakni Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang. maka sejarah ini telah mengantarkan kita pada kedewasan berorganisasi bagi seluruh Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua, dan kami diajak untuk memahami dan menghayatinya dengan sungguh-sungguh bahwa Organisasi “ JAYAWIYAPAN” berdiri dengan latar belakang bahasa “ HINAAN” . Selanjudnya Jayawijaya adalah organisasi Induk ( orang tua ) dan segalahnya bagi kita semua, sebab lewat Jayawijaya kita dibangun, dibina, disiapkan serta dikaderkan sebagai generasi Pembangun yang siap pake bagi kelangsungan pembangunan Pegunungan Tengah secara Umum dan khususnya bagi kita yang baru mendirikan organisasi ini.
Mencermati history tersebut diatas, yang menjadi tanggung jawab kami sebagai generasi penerus masa kini adalah keharusan diri menyatukan tenaga dan pikiran untuk ikut serta meneruskan ahli waris cita-cita pendiri organisasi dengan lebih segera mencapai masa depan yang lebih baik. Dan pengabdian kita bertekad tetap satu yaitu “ satu Honai satu piranti KOTEKA “ .
Dan kembali pada keputusan Sidang Pleno IKB-PMPJ pada saat natal bersama di Denpasar-Bali pada tahun 2006 - 2007 yang berisi tentang Pemisahan tiga wilayah administratif Kabupaten baru Yaitu Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang. Disamping itu dinamika Pelajar dan mahasiswa yang berkembang terlihat dari potensi intelektualitas di wilayah se-Jawa dan Bali sangat siap untuk menentukan arah dan tujuan mereka , terkait dengan segala kemajuan dan spesifikasi daerah serta didorong oleh semangat dan motivasi dalam mengembangkan program umum yang akan dibahas.
Selanjutnya Ketiga Kabupaten baru tersebut mengagendakan Jadwal kegiatan masing-masing Kabupaten untuk membentuk Panitia Musyawarah Besar ( MUBES I ). Hal ini terbukti bahwa khususnya IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali pada tahun ini ( 2007 ) di wisma kaliurang Yogyakarta mengadakan kegiatan MUBES I sebagai gagasan baru untuk melanjutkan dan merupakan upaya berkelanjutan serta berkesinambungan yang bertahap sebagai ikthiar untuk menjawab tantangan akan peradaban keberadaan IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali dan sebagai wadah himpunan Organisasi Kemasyarakatan Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara serta untuk menjawab tantangan kedepan dalam peran aktif guna memantapkan persatuan dan kesatuan dan mengembangkan kualitas Pelajar Mahasiswa Pegunungan Tolikara khususnya sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan pendiri organisasi dan juga generasi barus disebut sebagai sumber insani pembangunan.
Untuk memaksimalkan Fungsi, Tujuan, dan Usaha-Usaha yang termuat dalam AD/ART IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali , maka perlu dijabarkan lebih lanjut dalam program umum yang ditetapkan dalam MUBES I IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali.
0 komentar:
Posting Komentar